Sejarah Kota Medan
Medan Kota kita tercinta ..., punya sejarah . Yang mungkin bisa kita jadikan dasar jati diri kita sebagai anak Medan. Tak ada gading yang tak retak..., namun sebuah sejarah bukanlah sebuah karya rekayasa yang mesti sempurna. Namun adalah sebuah realita , untuk berjalan kedepan dalam mencapai kesempurnaan...
Medan Sebuah Perjalanan & Sejarah.
Pada awalnya merupakan sebuah perkampungan kecil yang bernama Kampung Medan Putri, didirikan oleh seorang yang bernama Guru Patimpus sekitar tahun 1590-an. Guru Patimpus, seorang putra tanah Karo bermarga Sembiring Pelawi, beristrikan seorang Putri Datuk Pulo Brayan.
Dalam bahasa Karo, kata "Guru" berarti "Tabib" ataupun "Orang Pintar", kata "Pa" adalah sebutan untuk seorang Bapak berdasarkan sifat atau status seseorang, sedangkan kata "Timpus" berarti bundelan, bungkus atau balut.
Dengan demikian, maka nama Guru Patimpus bermakna: seorang Tabib yang memiliki kebiasaan membungkus sesuatu dalam kain yang diselempangkan di badan untuk membawa barang bawaannya. Hal ini dapat diperhatikan pada Monumen Guru Patimpus yang didirikan di dekat Balai Kota Medan.
Oleh Karena letak kampung Medan Putri berada di wilayah Tanah Deli, Kampung tsb juga dikenal dengan sebutan Medan Deli. Lokasi sebenarnya dari Kampung Medan adalah sebuah lokasi di mana Sungai Deli bertemu dengan Sungai Babura. Terdapat berbagai kerancuan dari berbagai sumber informasi yang simpang siur mengenai asal-usul kata "Medan" itu sendiri.
Dari catatan lama para penulis Portugis dari awal abad ke-16, disebutkan, Kota Medan berasal dari nama "Medina", sedangkan sumber lainnya menyatakan Medan berasal dari bahasa India "Meiden". Yang lebih kacau lagi ada sebagian masyarakat menyatakan Medan merupakan tempat atau area bertemunya berbagai suku sehingga disebut sebagai medan pertemuan.
Adapula yang mengatakan ketika para saudagar Arab yang kebetulan melihat tanah Medan sekarang, mengatakan Median yang berarti datar atau rata dan memang pada kenyataannya Medan memiliki kontur tanah yang rata mulai dari pantai Belawan hingga daerah Pancur Batu.
Dalam salah satu Kamus Karo-Indonesia yang ditulis Darwin Prinst SH: 2002, Kata "Medan" berarti "menjadi sehat" ataupun "lebih baik". Hal ini memang berdasarkan pada kenyataan Guru Patimpus benar adanya adalah seorang tabib yang dalam hal ini memiliki keahlian dalam pengobatan tradisional Karo pada masanya.
Medan pertama kali ditempati suku Karo. Hanya setelah penguasa Aceh, Sultan Iskandar Muda, mengirimkan panglimanya, Gocah Pahlawan Bergelar Laksamana Khoja Bintan untuk menjadi wakil Kerajaan Aceh di Tanah Deli, barulah Kerajaan Deli mulai berkembang.
Perkembangan ini ikut mendorong pertumbuhan dari segi penduduk maupun kebudayaan Medan. Di masa pemerintahan Sultan Deli kedua, Tuanku Panglima Parunggit (1669-1698), terjadi perang kavaleri dan sejak itu Medan menjadi pembayar upeti kepada Sultan Deli.
Di tahun "90-an ,tepatnya Pada tanggal 4 s/d 7 Mei 1998, Medan dilanda kerusuhan besar yang menjadi titik awal Reformasi yang kemudian merambah keseluruh wilayah RI, salah satunya peristiwa " Trisakti berdarah "Mei 1998 di Jakarta. Didalam kerusuhan ini terjadi pembakaran, perusakan maupun penjarahan yang sulit untuk dihentikan.Disinyalir ada pihak pihak tertentu yang merekayasa .
Saat ini, kota Medan telah kembali tersenyum. Pembangunan sarana dan prasarana umum gencar dilakukan. Meski jumlah jalan-jalan yang rusak dan berlubang masih ada. Kendala klasik yang dihadapi kota modern seperti Medan adalah kemacetan dan membludaknya timbunan sampah. Ya, kini Medan menyerupai ibukota yang juga mengalami kondisi serupa. (berbagai sumber)
Semoga Medan tetap menjadi kebanggaan kita semua..., sebagai salah satu fondasi kekuatan dan Ordinat kebudayaan.
Bangunan Bersejarah
Bak kata orang bijak :" Jangan lupa pada sejarah " .Menurut kawan, apa maknanya ? Kayaknya sangat luas ya ?
biarin orang-orang "prasejarah" yg membahasnya he he he ...,kita cukup mengamininya....Tapi setidaknya peninggalan masa lalu sering membuat kita tercekam.Kagum dan merasa tergugah hati untuk jadi salah satu pilar hari ini.Dan kelak dikenang anak cucu kita dengan rasa bangga,sambil bergumam "Ini karya kakekku"
Ups...,sudah kejauhan menghayalnya...,Ada baiknya simak yuk gambar-gambar dibawah ini .
Kenangan masa kecil
Nggak kebayang ya ? Medan jadi seperti sekarang ini . Sebuah kota Megapolitan . Bangga juga ketika turis turis yang kutemui di Bali mengatakan Medan adalah satu diantara tiga kota terbesar di Indonesia .
Padahal puluhan tahun yang lalu saat aku masih pake celana " monyet " tak berbaju , masih banyak jalan tak beraspal. Dari Medan Baru ke Jl Sisingamangaraja masih santai naik sepeda mini . Satu dua kenderaan yang melintas. Masih kuingat saat aku di SD Antonius yang di jl. Hayam Wuruk ,jalan kaki dari rumah di Jl. Darusalam kesekolah "berpanas panas ria ". Tapi nggak terasa capek , karena sepanjang jalan bercanda dengan teman teman.
Aku masih ingat sekali saat melintas di Sei Mencirim ...aku selalu mengelus body "mulus " Kingswood yang di parkir di pinggir jalan . Pemiliknya salah satu orang berada didaerah itu.Mobil yang lagi ' in ' saat itu ( 70 an )
hampir semuanya bikinan Barat..Antara lain : Fiat , Holden ,Impala , Peuqeot, Chevrolet, Kingswood dll..
Mereka pernah jaya pada jamannya. Tapi jangan tanya sekarang ...,sudah jadi aki aki...he he he . Tapi memang harus diakui mesin mobil dulu memang bandel dan tahan banting...
Medan 80'an
Empat puluh tahun bukanlah waktu yang singkat ....,tentunya telah merubah wajah kota Medan menjadi sedemikian rupa.Begitu banyak pastinya terjadi perubahan disana-sini.Sebagai perantau yang telah meninggalkan Medan lebih dari 20 tahun, aku hanya punya sepenggal cerita lama.Kisah kisah kecil yang kualami serta kejadian -kejadian menarik antara tahun 70 an sampai 80 an. Saat dimana aku menjalani masa kecil,remaja dan masih duduk dibangku sekolah . Kawan-kawan yang sebaya denganku mudah-mudahan bisa ikut bernostalgia...,dan yang muda-muda bisa mengetahui tentang cerita "jadul"yang mungkin masih berkaitan dengan Medan hari ini.
Medan 80'an
Empat puluh tahun bukanlah waktu yang singkat ....,tentunya telah merubah wajah kota Medan menjadi sedemikian rupa.Begitu banyak pastinya terjadi perubahan disana-sini.Sebagai perantau yang telah meninggalkan Medan lebih dari 20 tahun, aku hanya punya sepenggal cerita lama.Kisah kisah kecil yang kualami serta kejadian -kejadian menarik antara tahun 70 an sampai 80 an. Saat dimana aku menjalani masa kecil,remaja dan masih duduk dibangku sekolah . Kawan-kawan yang sebaya denganku mudah-mudahan bisa ikut bernostalgia...,dan yang muda-muda bisa mengetahui tentang cerita "jadul"yang mungkin masih berkaitan dengan Medan hari ini.