Terlahir dengan Nama : Sahara Oloan Panggabean ,Tarutung 24 Mei 1941. Sebagai anak ketujuh dari delapan bersaudara dari pasangan Friedolin Panggabean dan Esther Hutabarat
Semasa hidupnya dia sangat dikenal dan disegani ." Bang Olo "adalah satu nama yang sangat akrab ditelinga masyarakat kota Medan. Jika ada makhluk di tanah Deli yang tak mengenal "Olo Panggabean", berarti dia bukan orang asli Medan . Olo Panggabean , perjalanan hidup dan " Sepak terjangnya " ditengah Kerasnya kehidupan yang bergulir, selalu menjadi buah bibir . Senantiasa menimbulkan decak kagum. Bahkan terkadang membuat bulu roma merinding.
Saya masih ingat sekitar 1983 saat peralihan kepemimpinan dari Ucok Majestic ( Pemimpin lama kawasan Petisah & sekitarnya ). Ketika itu saya bekerja disebuah perusahaan swasta dikawasan Gatot subroto, dianjurkan untuk tidak pulang dulu. Karena diberitakan ada ribuan massa " bentrok " dikawasan Petisah disekitar bundaran depan bioskop Majestic. Hari itu menjadi moment yang sangat penting dan bersejarah dalam karir kepemimpinan seorang Olo Panggabean. Dengan dukungan massa yang jauh lebih besar. Sang " Junior" mengambil alih kepemimpinan . Jika dahulu Ucok memimpin " Organisasinya" dengan sentuhan"Premanisme" yang kental. Berbeda jauh dengan gaya kepemimpinan Olo yang lebih professional , disertai manajemen yang lebih tertata. Psikologis masyarakat Medan dipahaminya dengan benar . Sehingga banyak dilakukannya pendekatan pendekatan sosial kemasyarakatan di berbagai kawasan dan golongan di Medan .
Begitu banyak kegiatan sosial yang beliau lakukan didalam membantu masyarakat Medan. Saya masih ingat saat ketika awal diberlakukannya "Wajib Helm" Bang Olo mengerahkan beberapa truk helm utk di bagikan secara gratis kemasyarakat. Begitu banyak pemuda yang tadinya menganggur mendapat pekerjaan ,oleh karena bantuannya .Para pemuda yang cenderung ingin jadi "preman", diarahkannya ke berbagai profesi informal seperti : security, mandor dan tukang parkir. Biasanya mereka dari kalangan putus sekolah. Kalau yang memiliki pendidikan SMA sederajat akan di masukkannya bekerja di perusahaannya atau di perusahaan para koleganya. Bang Olo sangat dekat dengan siapa saja .
Luar biasa..., amazing ...,.Belum ada satu sosok manusia "baik baik" di muka bumi Nusantara ini, yang pernah melakukan hal yang seperti dia lakukan. Eksistensinya Didukung oleh semua lapisan, mulai pribumi, nonpribumi, dari tingkat akar rumput hingga level atas . Aktifitasnya kerap diapresiasi orang orang didalam dan luar negeri . Berita terakhir yang dilansir tentang bantuannya dalam "kisah" Anggi dan Anjeli.Bayi kembar siam yang akhirnya berhasil dipisahkan lewat operasi.Bang Olo tidak hanya sekedar memberi dana ( milyaran ),tapi juga turut hadir memberi spirit.
Ada satu ketika , saat saya berada di sebuah hotel berbintang dikawasan Parapat.. Saya menyaksikan sang " Godfather " membagi bagi tips kepada hampir seluruh waiter dan kru Hotel seusai dia bersantap. Menurut info yang saya dengar hal spt itu sering dia lakukan dimana mana.
Masih sangat banyak hal kebaikan yang diperbuatnya lewat sifat " filantropi"( dermawan ) yang dimilikinya . Sebuah pertanyaan besar , sekaligus sebuah pembelajaran yang berharga, ketika kita tersadar adalah seorang Olo yang melakukan itu semua .Bukan konglomerat yang mengaku orang baik baik . Ini merupakan dimensi baru didalam logika baku yang ada. Ketika seorang yang di kenal luas sebagai tokoh besar " Dunia Hitam" melakukan semua kebajikan itu.Kita bisa melihat banyak bukti ,bahwa itu semua bukan " Show Of The Man "Karena dia membantu siapa saja, diberitakan ataupun tidak.
Akhirnya kita tiba pada sebuah pertanyaan besar..., Siapa yang "putih" dan siapa " hitam" ?
Seusai keluar dari organisasi Pemuda Pancasila ..Yang kala itu dipimpin oleh Efendy nasution ( Eksponen '66), yang terkenal dengan nama Pendi Keling. Dan Pasca peralihan " Wilayah " tahun 1982 dari Ucok Majestic .. Bang Olo mulai mengembangkan "bisnis"nya. Melakukan banyak perubahan , terutama meningkatkan profesionalitas para anggota dan anak buahnya. Merubah dan meningkatkan cara pendekatan dengan para koleganya .Prinsip tentang bisnis " Kasino / Perjudian " yang dikelolanya tak jauh berbeda dengan yang pernah dilakukan oleh Ali Sadikin ( mantan Gubernur DKI ) Era 70'an.
"Meraih "Uang dari orang orang "Berduit" untuk di "bagikan"pada orang kecil. Jikapun ada peristiwa peristiwa "keras" yang mengiringi perjalanan bisnisnya , semua itu bisa dimaklumi. Hal yang mendasar adalah Hukum di Indonesia yang mengharamkan judi bagi seluruh warga negaranya . Aspek kedua yang menimbulkan kekerasan , juga karena penegakan disiplin atas para anggotanya yang notabene adalah para Preman . Dan strategi yang diterapkan olehnya memang cukup berhasil. Yang disiplin dan berprestasi pasti akan mendapat imbalan , begitu pula sebaliknya bagi yang tidak bekerja dengan benar dan melanggar disiplin akan mendapat sanksi .
Strategi ekspansi yang dilakukannya juga berjalan mulus . Anggotanya bertambah terus , massanya semakin banyak, seiring dengan itu, "wilayah "juga semakin meluas.
Pada 28 Agustus 1969 Bang Olo mendirikan IPK ( Ikatan Pemuda Karya ) se indonesia yang berbasis di ""Gedung Putih " ( kediaman Bang Olo ).
Organisasi ini dibinanya secara mandiri dan konsisten hingga akhir hayatnya.
Dan pada 30 April 2009 , beliau mendahului kita semua menghadap Sang pencipta di usia 68 tahun.
Dan pada 30 April 2009 , beliau mendahului kita semua menghadap Sang pencipta di usia 68 tahun.
Selamat jalan Bang Olo . Selamat jalan orang hebat...! Dirimu kan slalu dikenang....
Catatan :
Mohon saran dan kritik , Jika ada data atau jalan cerita yang kurang sesuai . Dan untuk itu semua , dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf yang sebesar besarnya.